3. Gaya Bahasa
Langkah cara menulis puisi yang benar selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa. Salah satunya adalah dengan majas misalnya majas perbandingan atau majas metafora misalnya.
4. Pengembangan
Langkah selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi puisi yang indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait.
Kembangkanlah menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna. Kamu harus ingat bahwa puisi bukanlah sebuah artikel. Tulisan yang kamu buat untuk puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah.
Pilihlah kata yang sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.
Perhatikan juga 3 hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam menulis puisi, yaitu:
- Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis atau indah, atau yang merdu.
- Makna kata bisa menimbulkan banyak tafsir.
- Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.
5. Penilaian akhir
Langkah terakhir yang perlu diperhatikan dalam membuat puisi yang baik dan benar adalah melakukan sentuhan penilaian akhir.
Setelah puisi kamu susun dan tulis sesuai langkah-langkah diatas, langkah terakhir adalah kamu harus melakukan pemeriksaan kembali terhadap tulisan yang telah dibuat.
Hal ini sangat penting dilakukan jika dalam puisi ditemukan kata-kata yang kurang sesuai. Pemeriksaan dan penilaian akhir ini dapat dilakukan oleh teman atau mereka yang ahli dan bertujuan untuk menentukan apakah puisi tersebut layak diterbitkan atau tidak.
Contoh puisi yang baik dan benar
Berikut ini contoh puisi yang baik dan benar. Kamu bisa jadikan contoh puisi dibawah ini untuk dipelajari dan berlatih dalam menulis puisi karya kamu sendiri.
Pada Suatu Hari Nanti
Karya: Sapardi Djoko Damono
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari
Hantu Kolam
Karya: Mashuri
: plung!
Di gigir kolam
Serupa serdadu lari dari perang
Tampangku mambayang rumpang
Mataku berenang
Bersama ikan-ikan, jidatku terperangkap
Koral di dasar yang separuh hitam
Dan gelap
Tak ada kecipak yang bangkitkan getar
Dada, manapak jejak luka yang sama
Di medan lama
Segalanya dingin, serupa musim yang dicerai
Matahari
Aku terkubur sendiri di bawah timbunan
Rembulan
Segalanya tertemali sunyi
Mungkin …
“plung!”
Aku pernah mendengar suara itu
Tapi terlalu purba untuk dikenang sebagai batu
Yang jatuh
Karna kini kolam tak beriak
Aku hanya melihat wajah sendiri, berserak
Demikian uraian artikel tentang cara membuat puisi yang benar sesuai unsur-unsur dalam puisi. Teruslah berlatih menulis puisi hingga karyamu dapat dinikmati oleh banyak orang.
Bagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat, terima kasih.